Malas membaca, sepertinya sudah menjadi kebiasaan semua orang. Terlebih jika hurufnya kecil-kecil dan banyak serta tebal.
Coba deh, banyak pastinya diantara kita yang malas membaca Terms & Condition (T&C). Tetapi ketika sesuatu tidak berjalan dengan semestinya baru deh mencari-cari dan membaca T&C tersebut.
Coba ketika kita membuka rekening tabungan, ingat kan ketika diminta paraf di setiap halamannya dan tanda tangan dibanyak lembar yang adalah T&C dari produk tabungan.
Begitu pula ketika kita berinvestasi, tanda tangan ini itu, terkadang kita percaya saja dan membubuhkan tanda tangan kita. Dan ini sangat berbahaya.
Malas membaca digabungkan dengan malu bertanya dengan apa yang tidak dipahami, klop deh. Sangat berbahaya sekali. Terkadang tingkat kepercayaan kita sangat tinggi, entah karena banyak orang juga kok yang ikutan atau ini yang menawarkan teman/saudara dekatku atau percaya sajalah perusahaan besar kok ini atau aduh males ribet, lama, tulisannya kecil-kecil dan sederet alasan lainnya.
Hal yang paling krusial dalam berinvestasi adalah memahami produk investasi tersebut. Bagaimana cara memahaminya? Dibaca dengan seksama dan tanyakan jika ada yang tidak dimengerti. Jika masih belum paham dan mengerti, sebaiknya memilih jenis investasi yang sudah dipahami dan dimengerti. Carilah informasi mengenai produk investasi tersebut dari sumber-sumber yang terpercaya.
Malas membaca berkaitan erat dengan rendahnya minat baca. Minat baca ini sebenarnya dapat ditumbuhkan semenjak kecil. Biasakan si kecil untuk membaca segala sesuatunya sebelum memutuskan untuk membeli. Misalnya ketika membeli jajanan, jika si kecil sudah dapat membaca ajak si kecil untuk membaca segala tulisan yang ada pada kemasan jajanan tersebut. Mulai dari yang tulisannya besar hingga yang tulisannya kecil-kecil serta diberikan pemahaman atas yang dia baca tersebut. Jika kebiasaan ini sudah dipupuk semenjak kecil, maka akan menjadi terbiasa untuk membaca seluruhnya tanpa terkecuali tulisan yang kecil atau terkadang tersembunyi. Dan kebiasaan ini akan terbawa ketika akan memutuskan untuk berinvestasi saat dewasanya.
Jadi budaya malas membaca ini dapat dikikis sedikit demi sedikit untuk generasi kita mendatang dengan cara menumbuhkan minat membaca secara menyeluruh. Sudah merupakan tugas para orang tua dalam mendidik anaknya (parenting) dalam membentuk kebiasaan ini, supaya saat dewasanya tidak malas membaca dan memahami sehingga dapat terhindar dari keputusan berinvestasi yang salah.
belakangan ini saya tertipu oleh salah satu developer property syariah. Sedihnya sudah jualan agama, mereka juga ingin lari dari tanggung jawab. Sudah hampir 4 tahun terombang ambing, tapi saya berharap akhir tahun ini ada titik terang. Setidaknya uang kembali saja dulu deh, saya udah gak mikirin berapa keuntungan yang didapat kalau uang itu diinvestasikan dalam bentuk lain.
BalasHapusSetuju sangat kak dengan judul tulisannya karena membaca memang masih malas buat masyarakat kita padahal ini buat hal penting ya
BalasHapusJudulnya bener banget tuh mba. Bahkan kalau kata mba Prita Gozhie, pilihlah instrumen investasi yang benar-benar kita pahamim
BalasHapusBanyak-banyak membaca itu diperlukan untuk hal apa saja, apalagi ini investasi sangat penting agar gak nyesel kemudian
BalasHapusSering banget term & Condition ini kita lewati begitu saja tanpa dibaca dengan detil. Padahal di sinilah letak titik kritisnya yaah..
BalasHapusSemoga semakin jeli dan teliti saat akan memutuskan sesuatu dengan membaca informasi terkait dengan baik.