Langsung ke konten utama

Atur Uang Jajan untuk Anak

Atur uang jajan untuk anak itu ternyata penting, karena termasuk pengeluaran rutin setiap bulannya.

Uang jajan untuk anak tentunya perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Dan tiap-tiap anak mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.


Berikut 5 tips atur uang jajan untuk anak:
1. Sesuaikan dengan usia anak.
Usia TK, SD, SMP, SMU bahkan kuliah tentunya berbeda jumlah uanb jajan yang diberikan. Untuk usia TK uang jajan sebaiknya masih dipegang oleh orang tua karena anak masih belum mengenal uang. Namun tetap dibatasi, jangan setiap keinginan anak untuk jajan dipenuhi. Orang tua harus menetapkan jumlah uang jajan yang wajar, jangan lupa jenis jajanan juga harus dipantau ya. Yang cocok untuk usia dibawah lima tahun, karena banyak snack yang sebenarnya tidak cocok untuk usia di bawah 5 tahun dan tertera pada bungkusnya walau tertulis sangat-sangat kecil.
2. Sesuaikan dengan lingkungan sekolah anak.
Anak bersekolah di sekolah negeri atau swasta juga berpengaruh dengan nominal uang jajan yang kita berikan. Apakah sekolah menyediakan kantin, atau membolehkan jajan, atau makan siang sudah disiapkan oleh sekolah, perlu dicek terlebih dahulu. Termasuk harga-harga dari makanan yang dijual di kantin tersebut. Jangan sampai kita memberikan uang jajan yang lebih sedikit atau terlaly banyak jika dibandingkan dengan harga makanan di kantin tersebut.
3. Sesuaikan dengan moda transportasi anak.
Anak bersekolah apakah menggunakan transportasi umum, diantar jemput, membawa motor, memakai sepeda, ojek juga harus diperhitungkan dalam menentukan nominal uang jajan anak sekolah. 
4. Sesuaikan dengan keseharian anak (les).
Jika anak banyak les, maka otomatis komponen uang jajan pun untuk transportasi dan jajan anak di tempat les pun bertambah jika dibandingkan dengan anak yang tidak les. Perlu dicek juga harga-harga makanan di tempat les, atau kita menyiapkan bekal sehingga anak tidak perlu jajan di tempat les.
5. Sesuaikan dengan lingkungan rumah anak.
Walau di rumah saja, belum tentu anak tidak meminta untuk jajan. Warung di sebelah rumah, atau tukang jualan yang berkeliling rumah juga merupakan salah satu yang menggiurkan anak kita untuk jajan. Nah, kembali lagi apakah kebijakan kita untuk membolehkan anak jajan di rumah atau tidak. Belum lagi jika anak-anak suka berkumpul dengan teman-temannya di sekitar rumah yang juga suka jajan. 

Ternyata atur-atur uang jajan itu banyak pernak-perniknya ya. Kalau terlalu sedikit, kasihan anaknya. Kalau terlalu banyak, boros donk. Jumlah uang jajan yang tidak sesuai dapat membuat anak kita menjadi korban verbal bullying. Terlalu sedikit, anak kita dapat diejek oleh sesamanya. Terlalu banyak, anak kita dapat menjadi korban diambil uangnya oleh teman-temannya. Pentingnya peran orang tua disini tidak hanya sekedar memberikan uang jajan saja namun juga harus menjelaskan peruntukan dari uang jajan tersebut, jangan dibawa semua uangnya jika nanti dapat menimbulkan niat jahat dari teman-temannya, bagaimana membela diri jika ada yang mengganggunya terkait uang jajan, termasuk jika diejek tidak jajan karena selalu membawa bekal dan lain sebagainya. 

Jadi mulailah dari uang jajan, untuk sedikit demi sedikit mengajari anak kita tentang mengatur uang ya, termasuk bagaimana mempertahankan diri jika ada yang mengganggunya terkait uang jajannya.  

Sumber gambar : www.pixabay.com

Komentar

  1. Memberi uang jajan secukupnya dan seperlunya juga mengajari anak hidup hemat ya. Apalagi kalau bawa bekal makan dari rumah makin hemat tuh uang jajannya. :)

    BalasHapus
  2. Kalau anak saya saat ini uang jajannya dia minta 1 minggu sekali Mbak, karena dia merasa sudah bisa mengatur pengeluaran sendiri.

    Kalau sisa ya ditabung, tapi kalau kurang ya minta lagi. Tapi perasaan lebih sering kurangnya sih, alasannya buat foto copy tugas, sedekah Jumat, iuran kas di kelas sampai traktir temannya yang kebetulan nggak bawa uang saku :)

    BalasHapus
  3. Ngomongin uang jajan emang asyik. Inget dulu waktu sering dikasih ortu. Sayangnya, sekarang ini standar pemberian uang jajan beda ya?

    BalasHapus
  4. Iyaaa nihh aku dulu juga mulai diberi uang mingguan pas masuk SMP. Disuruh ngatur sendiri. Tapi tetep aja selalu habis sebelum waktunya. Meskipun sama ibu ga dikasih lagi, tetep bawa bekal biar ga kelaparan haha

    BalasHapus
  5. Anakku jajannya juga ga kekontrol nih..kadang bs hbs byk..emaknya nangis deh huhuhh

    BalasHapus
  6. Terkadang kalau ngasih uang jajan tu kepikiran eh, nanti takutnya jajan sembarangan dan gampang sakit. Ada tipsnya kah Mbak?

    BalasHapus
  7. Sepakat, perlu diatur dan harus konsisten

    BalasHapus
  8. dulu waktu sekolah seringnya bawa bekal makanan dari rumah. jadi uang jajan bisa dihemat.

    BalasHapus
  9. uang jajan itu rasanya penting gak penting ya untuk anak yang masih tinggal sama orang tuanya, hehe.. dulu aku baru dikasih uang jajan pas udah SMA, itupun karena sudah mulai pelajaran tambahan karena tidak bisa makan siang dirumah, jd tujuan dikasih uang jajan untuk makan siang di sekolah. tapi sejak dari TK sampai SMP, ibu selalu bawakan bekal jajanan biar gak jajan sembarangan dan gak dikasih uang jajan, hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Green Jobs, Peluang Kerja Indonesia Kini

  Pertama kali mendengar  green jobs itu, jujur aku tidak paham sama sekali. Tukang kebunkah? Naturalist? Ahli Botani? Pekerjaan yang ramah lingkungankah? Hingga akhirnya aku mengetahui apa yang dimaksud tersebut. Dugaanku ternyata benar, bahwa Green Job secara mudah didefinisikan dengan pekerjaan yang ramah lingkungan. Namun jika mengutip definisi dari International Labour Organization (ILO), definisinya tidak hanya itu namun harus memenuhi 3 hal, yaitu : pekerjaan yang ramah lingkungan dari sisi prosesnya,  pekerjaan yang ramah lingkungan dari sisi produk dan jasa yang dihasilkan dan  pekerjaan yang dapat memberikan penghidupan yang layak.   Sepintas yang terlintas di pikiran tentang pekerjaan ini berarti pekerjaan yang berkaitan langsung dengan alam/lingkungan hidup seperti contohnya : ahli manajemen sampah, ahli energi terbarukan, ahli kehutanan, ahli pertanian dan lainnya. Selain dari pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak dapat dikategorikan Green Jobs, sebut saja : pega

Ayo Lapor Pajak Kamu dengan Aplikasi Pajak Online

Ayo sudah bulan Februari sebentar lagi Maret, kamu sudah mempersiapkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Pribadi kamu belum? Jangan lupa lho deadline pelaporan SPT secara mandiri tanggal 31 Maret setiap tahunnya. Sebagai warga negara yang baik kamu jangan sampai lupa ya untuk melaporkan SPT kamu setiap tahunnya. Bagi para pegawai yang bekerja di perusahaan, setiap penghasilan kita setiap bulannya sudah dipotong pajak penghasilan (Pph 21) dan disetorkan ke kantor pajak oleh perusahaan. Walaupun sudah disetorkan pajak penghasilan kita oleh perusahaan namun tetap menjadi kewajiban kita sebagai subjek pajak untuk melaporkan secara mandiri SPT kita. Laporan SPT itu mudah loh enggak ribet kok. Tapi wajib dilakukan ya jangan sampai nggak. Karena kalau kamu nggak melaporkan SPT kamu secara mandiri sebelum 31 Maret setiap tahunnya, kamu bisa didenda oleh kantor pajak. Saat ini pelaporan SPT itu sudah bisa dilakukan secara online lu jadi tinggal klik aja nggak perlu ngeprint fo

5 Trik Cara untuk Biayai Liburan di Tahun 2020

5 trik cara untuk biayai liburan di tahun 2020 bisa kamu simak disini. Tahun 2020 sudah 3 bulan terlewati nih. Kamu udah nabung belum untuk liburan kamu di tahun ini? Sudah tentukan destinasi wisata travelling impian kamu? Sudah tau berapa nominal yang harus kamu siapkan? Credit to: www.pixabay.com 5 Trik Cara untuk Biayai Liburan di Tahun 2020: Cek Rencana Pemasukan  Dalam setahun ini kira-kira ada pemasukan diluar gaji bulanankah? Misal Bonus, THR, Gaji ke-13, atau usaha sampingan. Coba kamu hitung, apakah cukup untuk membiayai liburan impian kamu. Cek Rencana Pengeluaran  Kalau pengeluaran non rutin, adakah? Coba dihitung dan kurangilah dari rencana pemasukan non rutin kamu. Contoh pengeluaran non rutin nih, karena kebanjiran kemarin jadi harus keluar biaya extra untuk membeli/memperbaiki barang-barang yang rusak, membeli barang impian kamu dan lainnya.  Cek Nominal Tabungan Kamu rela gak kuras tabungan demi untuk membiayai liburan kamu?  Jangan lupa tetap d