"Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kamu gunakan untuk mengubah dunia." – Nelson Mandela
Gerakan Mengajar Desa oleh Gardian Muhammad salah satu penerima Anugrah Pewarta Satu Indonesia dari wilayah Jawa Barat ini, menggugah rasa penasaranku. Sebuah Gerakan Mengajar Desa yang saat ini sudah memberdayakan pemuda dan masyarakat desa serta bergerak bersama 15.000 lebih pemuda di 25 provinsi. Awalnya Gerakan Mengajar Desa ini pada tahun 2018 hanya bermula di satu desa pada wilayah Cianjur. Namun kemudian menular ke 10 desa lainnya hingga ke berbagai wilayah Indonesia.
Ketika sudah semakin besar gerakannya tentunya membutuhkan waktu, SDM dan profesionalitas serta dana untuk gerakan sosial seperti ini bisa tetap dapat melebarkan sayapnya dan konsisten pelaksanaannya dari waktu ke waktu. Memasuki tahun ke-6nya ini pembukaan untuk Tutor Inspiratif Gerakan Mengajar desa telah dibuka dan ditutup pada 31 Oktober 2024 sesuai dengan informasi yang didapatkan pada sosial media @mengajardesa.
Hal yang pertama terbersit di pikiranku ketika akan memulai suatu gerakan sosial tentunya adalah dana. Berapa dana yang diperlukan ya jika aku ingin melalukan gerakan sosial ini. Karena walaupun yang namanya gerakan sosial tentunya tetap membutuhkan dana untuk dapat terlaksana. Walaupun tenaga dari sukarelawan tidak dibayar namun tetap akan ada biaya yang harus keluar ketika melakukan gerakan sosial. Dana untuk melakukan gerakan sosial biasanya bisa didapatkan dari donatur dengan cara menggalang dana ataupun dengan dana pribadi sendiri.
Gerakan Mengajar Desa ini yang awalnya hanya dilakukan di 1 desa oleh Gardian Muhammad tentunya tidak membutuhnya biaya yang besar. Tentunya aku yakin banyak juga yang mempunyai pemikiran yang sama ingin memberdayakan desanya, menularkan semangat kepada anak-anak sang desa generasi penerus bangsa. Namun yang konsisten hingga dapat terduplikasi di berbagai wilayah, saat ini sudah 25 provinsi dari 38 provinsi di Indonesia serta melibatkan 15.000 pemuda pemudi lainnya hanya Gerakan Mengajar Desa oleh Gardian Muhammad ini seorang pemuda lulusan vokasi undip. Apa ya rahasia Gerakan Mengajar Desa besutan Gardian Muhammad ini yang hingga kini tetap dapat konsisten berjalan?
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Booklet Tutor Inspiratif pada sosial media gerakan mengajar desa ini, ternyata ada strategi yang digunakan oleh Gardian Muhammad ini untuk dapat menduplikasi gerakan mengajar desanya ini ke berbagai wilayah. Tidak ada seleksi untuk menjadi tutor inspiratif, semua yang berjiwa sosial ingin memberikan dampak pada anak-anak SD di desa dapat bergabung sepanjang berusia 18-27 tahun, telah mendapatkan ijin orang tua, walaupun belum mempunyai pengalaman mengajar dan diharapkan mempunyai kecerdasan, inisiatif dan kreatifitas serta dapat bekerja dalam tim maupun mandiri. Tutor inspiratif ini nantinya akan tergabung dalam kelompok yang terdiri dari 10-15 tutor dan akan memilih tempat mana yang akan dituju sebagai tempat gerakan mengajar desanya.
Kegiatan selama 7 hari di desa ini untuk mengajar anak-anak SD tentunya membutuhkan biaya, oleh karena itu biaya ini dibebankan kepada para tutor inspiratif yang ingin ikut serta dengan cara adanya biaya komitmen yang harus dibayarkan sebesar Rp.180.000 untuk menanggung biaya akomodasi selama 7-8 hari di desa tersebut, logistik penunjang pembelajaran/rangkaian kegiatan (ATK, Alat-alat, dkk), subsidi transportasi barang/kelompok, pengelolaan, perizinan, dan persiapan fisik (yang dilakukan oleh mentor muda, sedangkan tutor inspiratif hanya fokus pada saat kegiatan pengabdian mengajar), serta pembekalan pengabdian. Mentor muda juga akan memberikan pendampingan sejak sebelum kegiatan dimulai hingga setelah kegiatan selesai. Lalu para tutor insporatif juga akan mendapatkan sertifikat nasional setelah selesai melaksanakan gerakan mengajar desa ini tentunya setelah mendapatkan pembekalan dalam agenda Training of Trainer.
Ternyata rahasianya terletak dari adanya komitmen fee yang harus dibayarkan para tutor inspiratif ini supaya kegiatan gerakan mengajar desa ini dapat konsisten dan menyentuh ke berbagai desa di berbagai wilayah di Indonesia ini. Pengelolaan keuangan tentunya tidak dapat diremehkan dalam sebuah gerakan sosial untuk tetap dapat lestari dan konsisten serta semakin luas dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat. Tidak terlalu bergantung pada donatur untuk kegiatan gerakan mengajar desa ini namun ditopang dari komitmen fee merupakan kunci sukses gerakan sosial ini dapat terus berjalan hingga kini.
Aku yakin masih banyak sekali pemuda/pemudi seperti Gardian Muhammad ini, yang tergerak untuk dapat memberikan dampak kepada sesama melalui gerakan sosial namun terkungkung hanya pada sebatas ide/gagasan. Tidak berani merealisasikan karena terbentur dengan tidak adanya dana untuk melaksanakan gerakan sosial tersebut. Sumber daya waktu, pengalaman dari para sukarelawan lebih mudah didapatkan daripada sumber daya dana yang biasanya harus dicari dahulu melalui acara penggalangan dana atapun pengajuan-pengajuan proposal kegiatan sosial ini.
Namun demikian, jangan biarkan niat baik untuk berdampak pada masyarakat hanya sampai pada sebatas ide/gagasan. Realisasikanlah dahulu niat baik apa pun itu walau terkendala dana. Buatlah menjadi kenyataan dengan merogoh dana pribadi seminimal mungkin. Ketika kegiatan sosialmu ini berdampak dan berdaya serta terlihat oleh orang lain, percayalah akan banyak cara untuk dapat tetap terlaksana kegiatan sosialmu ini bahkan menjadi inspirasi bagi yang lainnya untuk ikut serta bergabung baik sebagai sukarelawan atau pun sebagai penyumbang dana atau bahkan menduplikasi kegiatan sosialmu untuk dilakukan di wilayahnya.
"Setiap tindakan kecil yang kita ambil untuk kebaikan sosial adalah langkah besar menuju dunia yang lebih baik." – Mahatma Gandhi
sumber: Booklet Tutor Inspiratif |
#BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSATUIndonesia #LFAAPADETIK2024
Komentar
Posting Komentar