Mengelola Keberlanjutan Keuangan Organisasi Sosial Griya Schizofren, Komunitas Pendamping Masalah Kejiwaan
Mengelola Keberlanjutan Keuangan Griya Schizofren, Komunitas Pendamping Masalah Kejiwaan
Triana Rahmawati, pendiri Griya Schizofren, berkata, "Kami ingin memberikan mereka perasaan bahwa mereka bukanlah sendiri dalam perjuangan mereka. Kami ingin mereka merasa diterima dan dicintai, bukan dijauhi atau diucilkan."
sumber : www.pexels.com |
Asal Muasal Berdirinya Griya Schizofren
Di tengah-tengah sibuknya
gemerlap kehidupan modern, masih banyak orang yang berjuang dengan masalah
kejiwaan. Di tengah hiruk-pikuk kota Solo, tiga mahasiswi dari Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret (UNS), muncul sebagai
pahlawan tanpa tanda jasa bagi mereka yang menghadapi masalah kejiwaan. Triana
Rahmawati, Febrianti Dwi Lestari, dan Wulandari, melalui perjalanan mereka yang
penuh kasih dan kepedulian, telah membawa perubahan nyata dalam dunia orang
dengan masalah kejiwaan (ODMK). Mereka adalah pendiri Griya Schizofren, sebuah
komunitas yang telah mengubah hidup ratusan ODMK di Solo dan sekitarnya.
Segalanya dimulai dengan
keterlibatan mereka dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat
UNS. Dari sana, ketiganya ingin mendekati persoalan ODMK dari sudut pandang
ilmu sosiologi. Mereka mulai dengan mengabdi di Griya PMI dan secara perlahan
memulai pendampingan untuk ODMK. Pada awalnya, hanya 10 mahasiswa yang
terlibat, tetapi seminggu 3-4 kali mereka mengunjungi dan berinteraksi dengan
ODMK di Griya PMI. Hasilnya, ada sekitar 50 orang yang akhirnya terlibat dalam
kegiatan tersebut.
Semua dimulai ketika mereka
mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat UNS. Ketiganya
memutuskan untuk mendekati persoalan ODMK dengan latar belakang ilmu Sosiologi
mereka. Mereka terinspirasi untuk memberikan dukungan nyata kepada mereka yang
membutuhkan. Awalnya, hanya 10 mahasiswa yang terlibat di Griya PMI, tempat
mereka melakukan pendampingan. Namun, semakin lama, semakin banyak yang
bergabung.
Pada Oktober 2014, Triana bersama rekan-rekannya mendirikan Griya Schizofren. Sejauh ini, mereka telah memberikan bantuan kepada lebih dari 200 ODMK, baik di dalam maupun di luar Solo. Griya Schizofren tidak hanya memberikan dukungan kepada ODMK, tetapi juga melibatkan keluarga penderita. Kegiatan pendampingan yang mereka lakukan mencakup berbagai hal, seperti menemani mengobrol, melakukan aktivitas harian bersama, bernyanyi, menggambar, beraktivitas seperti melipat kertas, salat berjamaah, atau bahkan berbuka puasa bersama saat bulan Ramadhan.
Triana Rahmawati, seorang
pendamping dari Surakarta, Jawa Tengah, adalah salah satu sosok yang menjadi
pilar utama di balik kesuksesan Griya Schizofren. Melalui dedikasinya, dia
telah menciptakan perubahan yang nyata dalam masyarakat. Dalam sebuah video yang
kami temukan di YouTube, Triana
mengungkapkan motivasinya, "Kami ingin memberikan dampak yang positif,
membangkitkan semangat, dan menghilangkan stigma negatif terhadap masalah
kejiwaan."
Pada Oktober 2014, Triana dan
rekan-rekannya mendirikan Griya Schizofren, sebuah langkah luar biasa yang
telah memberikan harapan bagi banyak individu yang hidup dengan masalah
kejiwaan. Hingga saat ini, lebih dari 200 ODMK telah terlibat dalam komunitas
ini, baik di dalam maupun di luar Solo.
Griya Schizofren Kini
Pengaruh positif dari Griya Schizofren terasa jauh ke dalam masyarakat. Mereka telah berhasil menghilangkan stigma negatif yang terkait dengan masalah kejiwaan, membantu individu untuk merasa lebih percaya diri, dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh ODMK.
Sebagai role model bagi generasi
muda, Griya Schizofren memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya empati,
kepedulian, dan kesetiaan terhadap masyarakat. Triana dan timnya adalah bukti
nyata bahwa satu individu atau kelompok kecil bisa membuat perbedaan yang besar
dalam hidup orang lain. Mereka telah membuka jalan bagi para pemuda untuk
mengikuti jejak mereka dan berani bergerak dalam mengatasi tantangan sosial
yang ada.
Pendekatan holistik Griya
Schizofren dalam membantu ODMK dan keluarganya telah menciptakan lingkungan
yang penuh kasih dan inklusif. Mereka telah membuktikan bahwa dengan dukungan
dan pemahaman, ODMK dapat hidup dengan penuh martabat dan menjadi bagian yang
aktif dalam masyarakat.
Di balik kesuksesan ini, ada
semangat luar biasa yang dimiliki Triana Rahmawati dan timnya. Mereka memiliki
tekad yang kuat untuk menjadikan komunitas Griya Schizofren berkelanjutan dan
memberikan dampak positif yang lebih besar di masa depan. Mereka juga memiliki
visi untuk melibatkan generasi muda dalam perjuangan ini, memberikan mereka
keberanian dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan
mental dan stigma yang terkait dengannya.
Triana Rahmawati telah
menunjukkan bahwa satu individu yang memiliki tekad dan kepedulian dapat
membawa perubahan besar dalam masyarakat. Griya Schizofren adalah bukti nyata
bahwa kebaikan bisa menyebar seperti api dan menginspirasi banyak orang untuk
berbuat baik. Ini adalah kisah yang mengajarkan kita bahwa kita semua memiliki
peran dalam membantu mereka yang membutuhkan, dan dengan bersatu, kita bisa
menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih sadar akan masalah kesehatan
mental.
Kiat Sukses Mengelola Keberlanjutan Griya Schizofren
Untuk menjadikan komunitas Griya
Schizofren bertahan dan terus berkembang, Triana Rahmawati dan timnya telah
menanamkan beberapa prinsip kunci yang telah terbukti berhasil:
1. Komitmen yang Kuat: Komitmen yang tak tergoyahkan terhadap tujuan komunitas adalah kunci. Triana dan timnya selalu fokus pada misi mereka untuk membantu ODMK dan keluarganya.
Terlepas perlunya pengelolaan keberlanjutan keuangan pada organisasi sosial supaya tetap dapat berjalan dan berkembang semakin besar, Triana Rahmawati memberikan tips berharga bagi para pemula yang memiliki hasrat yang sama untuk menjalankan komunitas serupa:
"Yang paling penting adalah memiliki tekad yang kuat dan cinta yang mendalam untuk misi Anda. Jangan takut untuk memulai, bahkan jika Anda merasa apa yang Anda lakukan adalah satu langkah kecil. Ingatlah bahwa satu tindakan kecil dapat mengubah hidup banyak orang. Tetap terbuka terhadap belajar dan berkembang, dan selalu libatkan masyarakat lokal dalam upaya Anda. Dengan komitmen dan kerja keras, Anda juga dapat membuat perubahan yang positif dalam dunia ini. Jangan pernah meremehkan kekuatan cinta dan kebaikan."
Triana Rahmawati, "Kami adalah bukti bahwa cinta dan kebaikan bisa mengubah dunia. Saya berharap, dengan cerita kami, semakin banyak orang yang terinspirasi untuk melakukan hal baik."
sumber: instagram.com/griya.schizofren |
Salut dengan anak-anak pemuda yang bergerak atas nama kepedulian kepada sesama, apalagi terhadap isu-isu yang banyak orang lain bahkan hindari. Semoga semua kebaikan dari teman-teman dari Organisasi Sosial Griya Schizofren terus berlanjut dan semakin dirasakan kemanfaatannya oleh yang membutuhkan
BalasHapusBenar, harus banget membuat mereka merasa diterima dan dicintai, bukan dijauhi atau dikucilkan. Sangat menginspirasi apa yang dilakukan teman-teman di Griya Schizofren... Semoga menjadi ladang pahala.
BalasHapusKeren ya anak-anak muda yang bisa membangun sebuah komunitas tapi di saat yang bersamaan juga bermanfaat buat orang lain. Apalagi komunitas griya schizophren ini berangkat dari kepedulian pendiri terhadap orang-orang tersebut. Enggak gampang sih untuk bertahan dan punya komitmen untuk kebaikan sosial seperti itu
BalasHapussampai sekarang masih aja sih stigma negatif melekat pada ODMK. Beruntungnya Indonesia punya sosok seperti Triana Rahmawati dan rekan-rekan yang mendirikan Griya Schizofren. Tentu saja banyak ODMK dan keluarganya sangat terbantu dengan adanya gerakan sosial ini. Salut.
BalasHapusWah keren banget. Salut sama niat baiknya. Lagi-lagi berawal dari keinginan untuk membantu masyarakat ya. Semoga komunitas ini tetap bertahan dan semakin berkembang sampai nanti, Aminn
BalasHapusKeren sekali nih gerakannya, ga banyak orang yang berpikir gerakan sosial seperti ini, apalagi yang menginisiasi adalah anak muda
BalasHapusInspiratif sekali ya usaha mba Triana dan teman-temannya dalam menangani Schizophrenia ini. Apalagi, posisi mereka yang terbilang masih sangat muda dan bergelar mahasiswa, salut!!
BalasHapusHenat ya anak muda punya ide dan kafya yang beda dari yang lain. Merangkul dan merawat orang orang sakit jiwa adalah hal langka ada di masyarakat. Semoga griya schizrofen mendapat dukungan dari lebih banyak lagi elemen masyarakat hingga bisa melayani lebih banyak dan lebih luas lagi
BalasHapusMasyaAllaah, seneng banget ada orang-orang yang care sama temen2 kita yang punya Schizofren gini, semoga ada banyak orang baik yang memikirkan mereka yaa
BalasHapus