Langsung ke konten utama

Mengapa menulis tentang mengatur duit?

Uang mau tak mau adalah bagian vital dalam kehidupan kita. Semua membutuhkan uang. Untuk makan dan hidup membutuhkan uang, jika Anda hidup di suatu peradaban. Beda cerita jika Anda hidup di hutan, sendirian, berpindah-pindah, hidup memakan makanan yang disediakan oleh alam, mungkin Anda tidak membutuhkan uang.



Sayangnya, ilmu mengenai mengatur uang  ini tidak serta merta masuk dalam kurikulum dasar pendidikan usia sekolah. Entah mengapa sepertinya ilmu mengenai mengatur uang ini sepertinya didapat dari pengalaman, teladan orang tua dan kebiasaan semata. 

Padahal perlu tips dan trik khusus dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran uang ini untuk kehidupan sehari-hari. Aku semenjak kecil sudah tertarik dengan mengelola uang. Baik untuk pemasukan atau pun pengeluarannya. Walau kala itu masih sebatas pemasukan dari uang jajan yang diberikan orang tua dan pengeluaran untuk jajan atau mainan.

Namun ketertarikanku akan keuangan sudah ada sejak dini. Berlanjut hingga saat aku kuliah mengambil jurusan akuntasi lalu aku pun bekerja di bank. Maka passionku untuk mengetahui lebih mendalam tentang mengelola si uang ini pun terpenuhi.

Saat ini aku sudah tidak bekerja lagi di bank. Namun ilmu yang kudapat selama masa pendidikan dan bekerja disana masih menempel dengan jelas. Dan ternyata masih banyak orang-orang diluar sana yang enggan untuk mempelajari tentang mengelola si uang ini. Biarlah saja mengalir bagai air, toh nanti tiap bulan juga masuk lagi gaji. 

Hmmm, sayangnya tidak semudah itu, banyak hal yang harus dicermati dalam mengelola uang ini. Apalagi jika Anda adalah seorang kepala keluarga tulang punggung pencari nafkah atau Anda seorang istri yang diberi amanah oleh suami untuk mengatur segala keuangan keluarga.

Oleh karena itu, aku mulai menulis tentang ini. Tentang passionku mengenai literasi financial. Aku berharap melalui tulisan-tulisan yang kutorehkan pada blog ini dapat membantu teman-teman yang ingin tahu tentang bagaimana cara mengatur duit dengan bijak. Aku pun hingga kini masih senantiasa terus belajar untuk mengelola duit. Karena dunia semakin maju terutama eranya pun telah berganti. Financial Technology bermunculan. Maka belajar tentang mengelola uang pun harus senantiasa mengikuti arus perubahan zaman.

Yuk bareng-bareng kita belajar bersama meningkatkan literasi keuangan kita.

Gambar:www.pixabay.com


Komentar

  1. Perlu banget memang ilmu cerdas mengatur keuangan. Terlebih di era modern seperti sekarang. Karena kalau tidak bisa mengatur keuangan dengan bijak, maka akan kesulitan membangun finansial yang baik.

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Banget, dan gak diajarin di bangku sekolahan.

      Hapus
  3. sukses yaaa semoga terus konsisten membagi ilmunya :)

    BalasHapus
  4. Amin. Thx u. Setia mampir ke blog ini ya

    BalasHapus
  5. Akh senenv lo mbak baca2 artikelmu soal literasi keuangan, jadi nambah ilmu dan wawasan baru

    BalasHapus
  6. Cocok banget mbak Tya nulis soal beginian, karena memang passion Dan ahlinya yaa... Ditunggu sharing2nya.

    BalasHapus
  7. Nah..penting nih buat aku yg seprono-seprene gak pinter2 mslh atur duit..hehe..

    BalasHapus
  8. Keren banget say, blognya nichenya sudah spesifik dan banyak yang cari informasi keuangan..semoga makin banyak pembaca terinspirasi yaa

    BalasHapus
  9. Pengen banget belajar aku Mbak... Selama ini kurang teratur dan konsisten. Malu sebenarnya udah jadi emak2 tapi ngelola keuangan berantakan ��

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayo Lapor Pajak Kamu dengan Aplikasi Pajak Online

Ayo sudah bulan Februari sebentar lagi Maret, kamu sudah mempersiapkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Pribadi kamu belum? Jangan lupa lho deadline pelaporan SPT secara mandiri tanggal 31 Maret setiap tahunnya. Sebagai warga negara yang baik kamu jangan sampai lupa ya untuk melaporkan SPT kamu setiap tahunnya. Bagi para pegawai yang bekerja di perusahaan, setiap penghasilan kita setiap bulannya sudah dipotong pajak penghasilan (Pph 21) dan disetorkan ke kantor pajak oleh perusahaan. Walaupun sudah disetorkan pajak penghasilan kita oleh perusahaan namun tetap menjadi kewajiban kita sebagai subjek pajak untuk melaporkan secara mandiri SPT kita. Laporan SPT itu mudah loh enggak ribet kok. Tapi wajib dilakukan ya jangan sampai nggak. Karena kalau kamu nggak melaporkan SPT kamu secara mandiri sebelum 31 Maret setiap tahunnya, kamu bisa didenda oleh kantor pajak. Saat ini pelaporan SPT itu sudah bisa dilakukan secara online lu jadi tinggal klik aja nggak perlu ngeprint fo...

Mata Kering? Jangan SePeLein! Nanti Boncos Kalau Harus ke Dokter

Mata Kering? Jangan SePeLein!  Nanti Boncos Kalau Harus ke Dokter Aku tuh kemarin nggak enak banget mataku, rasanya kering banget karena seharian kena AC sepertinya dan mataku rasanya lelah banget karena habis melalap 1 buku wajib untuk kuliahku.  Trus aku pergi ke minimarket terdekat rumah ya. Mau beli tetes mata. Untungnya ada minimarket dekat rumah yang bisa aku tempuh dengan jalan kaki. Penyelamat banget deh.  Trus aku langsung menuju kasir karena memang uda gak tahan banget ini dengan mataku yang rasanya kering, sepet, perih dan lelah banget. Aku tanyakan ada tetes mata gak? Langsung ditunjukan ke rak bagian obat dan disitu aku menemukan ada 2 tetes mata. Yang satu warna hijau yang satu warna biru. Sama-sama dari merk INSTO ya. Merk tetes mata terkenal dari zaman dahulu kala. Merk tetes mata yang memang sudah dipakai oleh keluargaku semenjak aku kecil dulu. Mama selalu ada siap sedia tetes mata ini di rumah. Tetesin INSTO Dry Eyes Namun kini aku bingung, kok ada 2 je...

Green Jobs, Peluang Kerja Indonesia Kini

  Pertama kali mendengar  green jobs itu, jujur aku tidak paham sama sekali. Tukang kebunkah? Naturalist? Ahli Botani? Pekerjaan yang ramah lingkungankah? Hingga akhirnya aku mengetahui apa yang dimaksud tersebut. Dugaanku ternyata benar, bahwa Green Job secara mudah didefinisikan dengan pekerjaan yang ramah lingkungan. Namun jika mengutip definisi dari International Labour Organization (ILO), definisinya tidak hanya itu namun harus memenuhi 3 hal, yaitu : pekerjaan yang ramah lingkungan dari sisi prosesnya,  pekerjaan yang ramah lingkungan dari sisi produk dan jasa yang dihasilkan dan  pekerjaan yang dapat memberikan penghidupan yang layak.   Sepintas yang terlintas di pikiran tentang pekerjaan ini berarti pekerjaan yang berkaitan langsung dengan alam/lingkungan hidup seperti contohnya : ahli manajemen sampah, ahli energi terbarukan, ahli kehutanan, ahli pertanian dan lainnya. Selain dari pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak dapat dikategorikan ...