Ayo sudah bulan Februari sebentar lagi Maret, kamu sudah mempersiapkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Pribadi kamu belum?
Jangan lupa lho deadline pelaporan SPT secara mandiri tanggal 31 Maret setiap tahunnya.
Sebagai warga negara yang baik kamu jangan sampai lupa ya untuk melaporkan SPT kamu setiap tahunnya.
Bagi para pegawai yang bekerja di perusahaan, setiap penghasilan kita setiap bulannya sudah dipotong pajak penghasilan (Pph 21) dan disetorkan ke kantor pajak oleh perusahaan.
Walaupun sudah disetorkan pajak penghasilan kita oleh perusahaan namun tetap menjadi kewajiban kita sebagai subjek pajak untuk melaporkan secara mandiri SPT kita.
Laporan SPT itu mudah loh enggak ribet kok. Tapi wajib dilakukan ya jangan sampai nggak. Karena kalau kamu nggak melaporkan SPT kamu secara mandiri sebelum 31 Maret setiap tahunnya, kamu bisa didenda oleh kantor pajak.
Saat ini pelaporan SPT itu sudah bisa dilakukan secara online lu jadi tinggal klik aja nggak perlu ngeprint formulirnya mengisi manual serta mengeposkan nya lagi seperti zaman dulu.
Jadi nggak ada alasan ya untuk kamu tidak melaporkan SPT Pajak Penghasilan Pribadi kamu dengan tepat waktu.
Masih bingung gimana caranya untuk melaporkan SPT kamu? Tahapan apa saja ya yang harus kamu lakukan untuk dapat melaporkan SPT kamu secara online?
Kamu bisa langsung mengakses DJP online yang merupakan portal milik Direktorat Jenderal Pajak Pemerintah Indonesia untuk mengetahui step-stepnya.
Atau kamu bisa juga loh meluncur ke aplikasi pajak online yang sudah terdaftar dan diawasi oleh DJP.
Di aplikasi pajak online ini kamu bisa mengelola kebutuhan pajak kamu dimulai dari menghitung pajak (melalui integrasi dengan software akuntansi Jurnal), pembuatan ID Billing, pengarsipan data, membayar pajak dan melaporkan pajak melalui E-Filing.
Nah loh apa itu E-Filing?
E-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan PPh secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet. Anda bisa mengakses pada website Ayo!Pajak untuk layanan E-Filing.
Bagaimana cara mengisi E-Filing di Ayo! Pajak?
Untuk mengisi E-Filing pajak online, silahkan log in dengan menggunakan email dan password yang Anda gunakan saat registrasi. Kemudian pilih menu / logo “E-Filing” pada halaman utama.
Untuk dapat mengisi E-Filing maka kami harus punya EFIN dulu.
Kamu bisa mendapatkan Electronic Filing Identification Number (EFIN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat bagi Wajib Pajak Orang Pribadi.
Jangan lupa ada persyaratan dan dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan dan dibawa ke KPP atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Pajak (KP2KP) terdekat, yaitu antara lain:
Formulir aktivasi EFIN pajak yang sudah diisi lengkap.
KTP (fotokopi dan asli) untuk WNI atau KITAS/KITAP untuk WNA.
NPWP (fotokopi dan asli).
Penting banget nih untuk kamu jangan lupa melakukan aktivasi e-FIN dan menjaga kerahasiaan e-FIN kamu agar tidak terjadi penyalahgunaan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
Kalau belum punya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), ya kamu harus buat dulu ya NPWPnya.
Siapa Saja yang Perlu Memiliki NPWP?
Perorangan Pribadi: yang dapat memilih dan mendaftarkan diri agar memperoleh NPWP Pribadi.
Wanita yang Sudah Menikah
Badan atau Perusahaan berorientasi profit/non profit.
Bendahara
Apa saja persyaratan yang diperlukan dalam membuat NPWP Pribadi?
Pribadi
Fotokopi e-KTP untuk WNI.
Fotokopi paspor, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) untuk WNA.
Surat keterangan bekerja.
Wanita yang Sudah Menikah
Fotokopi NPWP suami.
Fotokopi e- KTP pribadi.
Fotokopi KK.
Fotokopi Surat Keterangan Kerja dari perusahaan.
Fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta yang menyatakan bahwa kedua belah pihak menghendaki pemisahan pelaksanaan hak dan kewajiban antara suami dan istri.
Kamu Dapat Membuat NPWP secara Online atau Offline, pilihan ada di tanganmu.
Yuk kita bahas dulu kalau kamu memilih dengan cara Offline:
Datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat dari domisili beserta bekas persyaratan.
Melengkapi formulir Wajib pajak dan ditandatangani serta membawa semua dokumen asli pendukung yang diminta lalu dan difotokopi.
Serahkan berkas ke petugas pendaftaran lalu kamu akan mendapatkan tanda terima pendaftaran Wajib Pajak untuk mendapat kartu NPWP yang akan dikirim melalui Jasa Pos atau Ekspedisi.
Kalau kamu tidak punya waktu untuk datang ke KPP, kamu juga bisa daftar secara online kok, dengan cara:
Akses halaman pendaftaran NPWP online di situs Dirjen Pajak.
Buat akun dengan “daftar”.
Mengisi data seperti nama, email, password.
Mengaktivasi akun dengan membuka email dari Dirjen Pajak. Lalu mengikuti petunjuk dari email tersebut.
Mengisi formulir pendaftaran.
Setelah aktivasi, login ke e-Registration dengan menginput email & password atau mengklik inbox di email dalam aktivasi kedua dari Dirjen Pajak.
Isi data dengan benar di halaman Registrasi Data WP untuk buat NPWP online.
Bila sudah benar, akan muncul Surat Keterangan Terdaftar Sementara.
Cetak formulir registrasi Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar Sementara dan tandandatanganilah formulir tersebut.
Lalu kirimkan formulir pendaftaran, surat keterangan terdaftar sementara dan dokumen pendukung lainnya yang diminta ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dengan Pos Tercatat
Paling lambat 14 hari setelah formulir terkirim secara elektronik atau memindai (scan) dokumen dan unggah melalui aplikasi e-Registration tadi, maka kami tinggal cek status dan menunggu pengiriman kartu NPWP tersebut via Pos.
Mudah kan untuk melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pribadi kamu.
Aku coba rekap lagi ya secara ringkas tahapannya yaitu:
Buat NPWP.
Daftar E-FIN.
Lapor melalui E-Filling.
Jadi, ayuk kamu masih ada waktu 1 bulan lebih nih untuk mempersiapkan pelaporan SPT kamu. Jangan sampai terlambat ya.
Ingat Pajak kamulah yang turut serta membangun negeri ini.
Btw kenapa ya harus repot-repot punya NPWP? Simak artikel, aku selanjutnya yang akan membahas kenapa kamu harus punya NPWP dan apa saja manfaat dari mempunyai NPWP itu.
Sekarang lebih praktis ya mbak. Selain lebih aman juga ga pake ribet. Cuma, kadang buat yang gaptek musti didampingin dulu kalik saat mo pakai sistem ini ya. Biar gada kesalahan...
BalasHapusBetul mba kalau ada yang mendampingi tentu akan lebih nyaman.
HapusNah cara lapiran npwpw kalo telat gimna yaa.. sejak resign dr kerja.gak laporan npwpw. Apakah ayo pajak ini bisa ?
BalasHapusCoba bertanya via sosmed saja ke dirjen pajak terkait teknis hal ini mba. Karena sepanjang pengetahuan saya jika mempunyai NPWP tetap berkewajiban melaporkan pajaknya walau pajak yang disetorkan nihil. Baiknya ketika resign maka mengurus penghapusan/penggabungan NPWP ke suami, sehingga untuk selanjutnya sudah tidak ada kewajiban untuk pelaporan SPT, cukup suami saja yang melaporkan SPT.
HapusSaya belum pernah nyoba bayar pajak nih mbak. Sekarang sudah ada aplikasi pajak online nih yang jadi mudah untuk membayar pajaknya
BalasHapusAplikasi pajak online ini untuk pelaporan mba sedangkan untuk pembayaran via online juga sudah tersedia.
HapusWah mantap sih, sekarang semuanya bisa serba praktis. Bayar pajak bisa gak pake acara ngantri dan mondar-mandir lagi 😬
BalasHapusYup betul.
HapusWah baru tau aku. Biasanya suami sih yang suka bikin spt gitu. Kalau aku kan dirumah aja. Sekarang semua serba mudah ya.
BalasHapusIya betul mba.
HapusMantap mbak ulasannya supee lengkap :) dan ternyata semakin praktis jadi mempermudah untuk pelaporan
BalasHapusYup setuju banget.
HapusUdah 3thn ga laporan krna fullmom tiba2 aku dpet wa utk laporan, itu baiknya gmna ya mba? Apa hatus tutup npwp jga?
BalasHapusBaiknya tetao dilaporkan walau terlambat lalu diurus penghapusannya atau penggabungan dengan suami NPWPnya jika tidak ada perjanjian pisah harta.
HapusWah bener-bener semakin dimudahkan aja ya, kebetulan aku belum punya NPWP. Bisa daftar online dong ya ..
BalasHapusDetailnya tunggu artikel aku berikutnya ya mba 🙂
HapusKemarin urusan npwp emang diurusin suami sihh. Tapi baca ini jadi tahu alurnya gimana.
BalasHapusSemoga membantu ya.
HapusSekarang apa-apa online. Jadi semua transaksi lebih mudah. Mau lagi mager pun tetap bisa transaksi.
BalasHapusDan pas bangett ini ada tentang bayar pajak via onlie gini, jadi lumayan bisa terbantu kl malas keluar rumah
Untuk pelaporan pajak mba lebih tepatnya 🙂 sedangkan pembayaran pajak sudah banyak yang bisa secara mobile banking atau online.
HapusDulu punya NPWP, terus bener2 buta gimana cara laporan tahunannya. Apalagi waktu itu isiannya banyak bener, puyeng aku. Akhirnya kucuekin sampai sekarang. Keknya udah nggak berlaku ya NPWP ku.
BalasHapusIsiannya masih tetap banyak sih mba hehehe. Baiknya diurus penghapusan saja mba atau penggabungan dengan suami, karena NPWP sepanjanh tidak dihapus akan berlaku kewajiban pelaporan setiap tahunnya walaupun tidak ada pajak yang dibayarkan (nihil).
Hapusaku dapet email dari direktorat pajak dong dan ngingetin harus segera mengurus, hihihi. jadi keingetan deh baca artikel kakak, belum aku urus soalnya
BalasHapusYuk mba masih ada 1 bulan lagi sampai 31 Maret. Kalau tahun kemarin 2020 pandemi diperpanjang waktunya.
Hapuswah iya..SPT blom buat, dari Bln Januari sudah buat macem2 lap : LHKPN, LHKSN, LP2P, yg blm SPT dan SIHARKA ��
BalasHapusSemangaaaat mbaaa ada deadlinenya masing2 ya laporan tersebut.
Hapusaku udah punya npwp tapi belum ngerti soal laporan tahunannya :D
BalasHapusYuk mba dilaporkan, bisa kok tanya via sosmed dirjen pajak atau aplikasi pajak ini untuk teknisnya.
HapusAku suka takut salah kalo isi..aku suka dibantu admin kantor hihi jadi inget sekarang semua oramg harus paham ya lapor pajak sukses selalu
BalasHapusHihihi aku dulu juga mba waktu pertama kali masuk kantor, tahun-tahun pertama dibantuin.
HapusWadaw! Maret itu kan memang bulannya laporan pajak. Hadew lupa saya.
BalasHapusYuk sampai 31 Maret yaaa
HapusHehe saya belum punya NPWP, suami yang punya. DNA juga punya. alhamdulillah sudah rutin laporan karena dua kakak ipar orang pajak. Hehe.
BalasHapusMantaaaaap.
HapusAda aplikasinya ya skrg mba? Aku baru 2x lapor SPT. Dulu wkt kerja bukan kantoran blm bikin NPWP. So far ada temen yg mndampingi sih. Maunya beneran paham biar bisa isi sendiri 😁
BalasHapusAku belum pernah isi SPT sendiri yang urusin suami ey
BalasHapusAsyik.
BalasHapusBayar pajak sekarang jadi lebih dimudahkan ya.
Para pembayar pajak jadi punya banyak pilihan utk cara melaporkan kewajiban pajaknya
Tiap tahun aku bantuin ibuku nih laporan pajak via e-filling. Ada pemberitahuan, bagi pensiunan sebaiknya mengurus berkas untuk bebas pelaporan pajak. Tapi sampai sekarang belum kuajukan :)
BalasHapusYang pajakku sendiri, dulu waktu masih ngantor, bukti potong pajak kukasih ke suamiku. Dia yang melaporkan pajak ini di lembar apaaa gitu aku ga mudeng.
NPWP ku gabung sama suami.jadi udh ga perlu lapor pajak lagi. Pertama mikirnya sulit,ternyata simpel juga...ayo taat pajak 😊
BalasHapusBiasanya sih yang ngurusin suami sekalian sama punya beliau. Tapi kalo ngurus SPT semudah ini, aku mau cobain sendiri ah
BalasHapusEra digital seperti saar ini semua hal bsa dilakukan dengan online ya ka termasuk pelaporan SPT suamiku juga nih habis lapor SPT dan smuanya bisa dilakukan dengan mudah dan praktis jadi gk ada alsan ya ka buat gk lapor sptnya
BalasHapusTerimakasuh mba atas infonya, bermanfaat banget buat suamiku yang mau laporan SPT tapi males dateng langsung ke kantor pajak
BalasHapusUdah dong lapor pajak awal Maret kemarin, walau ditutorin sama finance kantorku biar nggak salah masukin data. Sekarang serba praktis. Kemarin aku lupa sama nomor efin, terus langsung nanya via WA kantor pajaknya, nggak lama dapet deh nomornya. Pelayanannya cepet banget sekarang. Mantul!
BalasHapusThank tou informasinya. Lapor pajak jadi makin mudah ya. Apalagi masih pandemi. Better di rumah aja
BalasHapusLusa udah deadline nihh, untung kemarin udah lapor SPT. Kalo mepet deadline aku gampang panik wkwkw. Takut ada trouble, EFIN gak aktif lah lalala. Kalo udah lapor, udah tenaaang :)
BalasHapuskeren nih pake sistem online jadi bisa lapor SPT dari rumah jadi lebih praktis
BalasHapusMeski pandemi tapi semua bisa under control dari rumah aja.
BalasHapusCanggih banget pelayanan membayar pajaknya. Semoga banyak orang yang taat membayar pajak untuk membangun negeri.
Mudah banget ya sebnrnya mulai dari bikin NPWP sampe bikin laporannya.. Mau bikin NPWP baru aja..karena yang lama entah dimana nih kartunya
BalasHapusWah ini cocok bagi UMKM dan pengusaha ya. Jadi bs lapor dengan efektif dan efisien. Kalau saya kayaknya.. masih dibawah PTKP heheh
BalasHapusBaru ingat kalau tahun ini belum laporan pajak. Masa pandemi gini jadi takut keluar rumah apalagi tempat umum seperti kantor pajak. Untung sekarang sudah ada aplikasinya ya mba.
BalasHapusAku NPWP masih nebeng suami hehe.. Belum bikin NPWP sendiri, pertimbangannya masih corona malas jalan. Udah gitu simple nebeng sama suami, alhamdulillah masih bisa. Untung ada aplikasinya ya, kalau sudah diminta NPWP sendiri bisa terbantu ini daftar di aplikasi.
BalasHapusMau urus bayar pajak ini memang asiknya by online, jadi gak perlu pakai antre. Apalagi pandemi ini kan. Udah tanggal 31 nih, kuy
BalasHapuswah sekarang kita makin dipermudah ya dengan teknologi. Jadi ga perlu dateng-dateng ke kantor pajak untuk urus pajak. Ada aplikasinya.
BalasHapusNote! Penting banget nih info ttg NPWP. Kebetulan aku emang pengen buat kalau semisal ditanya memgenainya. Cukup mudah juga ternyata caranya. Udah ada yg online pula
BalasHapusAlhandulillah ya, semakin dimudahkan bagi wajib pajak. Gak perlu datang ke kantor pajak dan gak perlu antri. Jafi lebih efektif dan efisien..
BalasHapusSerb mudah serba online ya sekarang kak. Warga negara yg baik taat pajak
BalasHapus